Minggu, 14 Februari 2010
Obyek Wisata Air Panas Ciater, siapa sih yang gak kenal? Bagi masyarakat Indonesia, apa lagi Jawa Barat tentu sangat familier dengan objek wisata yang satu ini. Mungkin diantara kalian juga sudah pernah menyambanginya. Memang enak tinggal di sini, suasananya sejuk banget, sangat cocok untuk rekreasi keluarga atau refleksi dan relaksasi keluarga Anda. Aku pernah tinggal di sini selama 3 bulan untuk menikmati pesona keindahannya. Wuih…. Asyik lah pokoknya mah..…
Banyak yang datang ke Obyek wisata Air Panas Ciater ini bukan hanya untuk rekreasi keluarga saja loh, tapi mereka juga memanfaatkannya untuk terapi kesehatan. Mereka meyakini kalau air panasnya dapat membantu mengobati penyakit. Malahan berdasarkan hasil penelitian dari balneology (ilmu yang mempelajari khasiat terapi mandi), air panas Ciater mengandung bahan mineral aluminium cukup tinggi. Menurut klasifikasi balneologi itu, katanya air panas Ciater termasuk dalam kategori calcium magnesium chloride sulfate thermomineral hypertherma dengan kandungan aluminium tinggi(38,5%) serta pH sangat asam (2,45).
Selain untuk pengobatan kulit, masih menurut hasil penelitian balneology, air Ciater efektif juga bisa untuk pengobatan kelumpuhan, misalnya karena stroke. Pasalnya, air panasnya bisa membantu memperkuat kembali otot-otot dan ligamen serta memperlancar sistem peredaran darah dan sistem pernapasan. Efek hidrostatik dan hidrodinamik air Ciater membantu menopang berat badan saat latihan berjalan. Sedangkan efek panas menyebabkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah dan oksigenisasi jaringan, sehingga mencegah kekakuan pada otot, menghilangkan rasa nyeri serta menenangkan pikiran. Hebat bukan…?
Tambah hebatnya lagi, kandungan ion-ion terutama chloride, magnesium, hidrogen karbonat dan sulfat dalam air Ciater, membantu pelebaran pembuluh darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu pH airnya mampu mensterilkan kulit. Maklum saja, karena lingkungan yang sangat asam, kuman-kuman akan mati. So, bagi Anda yang memiliki penyakit kelumpuhan atau beberapa penyakit kulit, tidak ada salahnya ko untuk mencoba sensasi pengobatan lewat air panas Ciater, sekalian juga untuk rekreasi J
Konon katanya, mata air panas Ciater sendiri berasal dari kawah aktif Gunung Tangkuban Perahu, yang terletak tidak jauh dari obyek wisata Sari Ater atau Ciater Spa Resort atau juga Lembah Sarimas. Lokasi pemandian air panas ini berada di Desa Ciater, Kab. Subang, Jawa Barat, letaknya di lembah Ciater, di tengah perkebunan teh dan di kaki Gunung Tangkuban Perahu. Suhunya juga lumayan dingin, sekitar 20 Derajat Celsius secara maksimal, dan minimalnya 16 Derajat Celsius. Aku sering beser kalau tinggal di Ciater. Heee, saking dinginnya mungkin.
Nah, kalau arah untuk menuju Ciater, Anda bisa menempuhnya dari beberapa jalur. Dari Bandung ke Ciater jarak tempuhnya 32 Km. Dari Jakarta ke Ciater melalui arah puncak memang jauh, sekitar 212 Km, tapi kalau melalui Tol Cikampek-Bekasi cuma 185 Km. Dari Subangnya sendiri menuju Ciater 30 Km ke arah Bandung. Pas nyampe Ciater, Anda gak akan nyesel deh, karena Anda akan disuguhi hamparan teh yang hijau… that’s so beautiful…. Penat selama di perjalanan, akan terobati dengan hawa yang sejuk.
Oh, iya…, di Ciater sendiri sebenarnya tidak hanya pemandian air panas saja objek wisatanya. Ada beberapa curug juga yang dimiliki Ciater, diantaranya Curug Sadim dan Curug Mandala. Tidak begitu popular sih, tapi tidak ada salahnya juga bila Anda ke Ciater, Anda juga coba menikmati air terjun yang dihasilkan alam Ciater ini. Jaraknya tidak jauh dari lokasi pemandian, paling sekitar 1 km saja. Jadi sambil jalan-jalan menikmati pesona hamparan kebun teh, Anda bisa menikmati suara gemericik air terjun Curug Sadim dan Curug Mandala.
So, silahkan bagi yang suka menjelajah tempat-tempat yang indah, aku saranin jangan lupakan Ciater untuk dikunjungi…
Di bawah ini adalah kumpulan poto-poto / gambar-gambarku ketika di Ciater dulu.... bersama teman-temanku waktu di sana... (Dalam foto ini ada: Pak Hidayat, Pak Andi, Ibu Andi, Agung, Iceu, Fitri, Tandri, Susi, Hendri dan aku sendiri tentunya....)
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
